expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>
Hi Sobat Blogger, Saya Mengharap Atas Komentar Ali Ttph'S Blogger Demi Perbaikan Ali Ttph'S Blogger! Wassalam.

Selasa, 04 Maret 2014

STATISTIK EKONOMI I (Referensi) Bagian I Statistik Deskriptif I ( Pendahuluan )

PENDAHULUAN

Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisiannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisian yang dilakukan.

      Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial

      A.    Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif merupakan metode-metode yang berkait dengan pengumpulan dan penyajian sekumpulan data, sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Perlu kiranya dimengerti bahwa statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang lebih banyak dan lebih jauh dari data yang ada. Penyusunan tabel, diagram, modus, kuartil, simpangan baku termasuk dalam kategori statistika deskriptif.

      B.     Statistika Inferensial
Statistik Inferensial merupakan kebalikan dari statistika deskriptip, statistika infrensial merupakan statistik yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakterisktik atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan. Dengan demikian, Statistika Inferensial menyimpulkan makna statistik yang telah dihitung, dianalisis atau disajikan grafik atau diagramnya tersebut.

Landasan Kerja Statistika

      1.      Variasi; didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-macam.
      2.      Reduksi, memberikan kesempatan pada penyelidik untuk menyelidiki hanya sebagian dari seluruh gejala atau kejadian yang hendak diselidiki (Penelitian Sampling)
      3.      Generalisasi; sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagian dari seluruh peristiwa/kejadian yang hendak diteliti, namun kesimpulan dari penelitian akan diperuntukan bagi keseluruhan kejadian/peristiwa atau gejala yang hendak diambil.
Karakteristik Pokok Statistika

Menurut Riduwan, dkk (2007 : 6), bahwa karakteristik atau ciri pokok statistik sebagai berikut :
                    
1.      Statistik bekerja dengan angka. Angka-angka ini dalam statistik mempunyai dua pengertian, yaitu :
  a) Angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi  dan angka statistik sebagai nilai atau harga Pengertian ini mengandung arti bahwa  data statistik adalah data kuantitatif. Contoh : Jumlah pegawai Pemda Provinsi Papua, Jumlah dosen Universitas Cenederawasih, jumlah anggota MPR /DPR dan lain sebagainya.
  b) Angka statistik  sebagai  nilai mempunyai arti data  kualitatif  yang diwujudkan dalam angka. Contoh : Nilai kepribadian, nilai kecerdasan  mahasiswa, metode mengajar dosen, kualitas sekoleh, mutu pemberdayaan guru dan lain sebagainya. 
2.      Statistik bersifat objectif. Statistik bekerja dengan angka  sehingga mempunyai sifat objektif, artinya  angka ststistik dapat digunsksn  sebagai alat pencari fakta, pengungkap kenyataan yang ada  dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menetukan kebijakan sesuai fakta  dan temuannya diungkapkan apa adanya.
3.      Statistik bersifat universal (umum). Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu  disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disipilin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.

Manfaat dan Kegunaan Statistika

Statistik dapat digunakan sebagai alat (Riduwan dan Sunarto, 2007)  :
      1)      Komunikasi. Adalah sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data statistic atau berupa analisis statistic sehingga beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
      2)      Deskripsi. Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur tingkat kelulusan siswa, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan seterusnya.
      3)      Regresi. Adalah meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan untuk menghadapi gejala-gejala yang akan dating
      4)      Korelasi. Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu peneltian
      5)      Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.

Penyajian Data

Secara umum ada beberapa cara penyajian data statistik yang sering digunakan. Menurut Sudjana di dalam bukunya yang berjudul Metoda Statistika secara garis besar penyajian data yang sering dipakai adalah tabel atau daftar dan grafik atau diagram. Menurut pendapat lain Riduwan dalam bukunya yang berjudul Dasar – Dasar Statistika cara penyajian data yang sering dipakai adalah, tabel, grafik, diagram, pengukuran terdentensi sentral dan ukuran penempatan serta pengukuran penyimpangan.
  • Tabel
Tabel dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: tabel biasa, tabel kontingensi, dan tabel distribusi frekeunsi.

a. Tabel Biasa
         
            Penyajian data statistik ataupun data hasil penelitian dengan tabel lebih efisien dan komunikatif, sehingga banyak digunakan. Setiap tabel berisi Judul tabel, Judul Tiap Kolom, Nilai Data salam Setiap Kolom, dan Sumber Data darimana data tersebut diperoleh.

      Contoh :
      
      
  
b. Tabel Kontigensi
            Digunakan khusus data yang terletak diantara baris dan kolom yang berjenis variable kategori.

     Contoh :


c. Tabel Distribusi Frekuensi
           Penyusunan data mulai dari data terkecil sampai terbesar yang membagi banyaknya data  dalam beberapa kelas.

Contoh Tabel Distribusi Frekuensi Mutlak :


  • Diagram
Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis dan symbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar.

a)      Diagram Garis
Ada kalanya data dicatat pada waktu-waktu tertentu secara berurutan. Dengan menempatkan waktu pada sumbu horizontal dan nilai-nilai data dicatat pada sumbu vertikal akan diperoleh titik-titik. Jika titik-titik tersebut dihubungkan oleh garis lurus maka terbentuklah suatu diagram garis seperti di bawah ini.

Contoh :
b)      Diagram Lingkaran
Daerah lingkaran menggambarkan data seluruhnya, sedangkan segabian dari data digambarkan dengan menggunakan juring atau sector. Besar sudut pusat setiap juring harus sebanding dengan nilai data yang disajikan.

Contoh : 
           

c)      Diagram Batang
Diagram batang menggunakan persegi panjang (batang) untuk menyatakan banyaknya data pada kategori tertentu (bisa waktu, tempat, dan lain-lain). Banyaknya data dinyatakan sebagai tinggi batang sedangkan lebar dari tiap batang dibuat sama. Letak batang disusun berjajar dan diberi jarak antar batang. 

Contoh :

                   

d)     Diagram Lambang
Diagram Lambang (pictogram) disajikan dalam bentuk lambing-lambang. Dalam pictogram lambing-lambang yang akan digunakan harus sesuai dengan objek-objek yang diteliti. Misalkan untuk data jumlah siswa digunakan gambar orang.

Contoh :
e)      Diagram Peta
Diagram yang melukiskan peristiwa, biasanya berdasarkan peta bumi atau geografi.

Contoh :

 
            

f)       Diagram Pencar
Sebuah diagram atau grafik yang menggambarkan hubungan dari astu variable numeric lain pada sumbu horizontal dan vertical. Dan menentukan tingkat ketergantungan atau saling 
ketergantungan. 
Contoh :

g)      Diagram Pastel

      Diagram Pastel adalah diagram lingkaran yang berbentuk tiga dimensi (mempunyai tebal)
 
   Contoh :

      [clip_image011%255B3%255D.gif]


Sumber:
8.   Juga dapat dilihat disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya Mengharapkan Saran & Kritik Yang Bersifat Konstruktif Untuk Perbaikan Blogger Abang & Ade.