expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>
Hi Sobat Blogger, Saya Mengharap Atas Komentar Ali Ttph'S Blogger Demi Perbaikan Ali Ttph'S Blogger! Wassalam.

Selasa, 04 Maret 2014

STATISTIK EKONOMI I (Referensi) Bab I Pendahuluan Statistika

statistika11
A.     Pengertian Statistika
Dalam arti sempit, statistik berarti data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif). Statistik penduduk, misalnya adalah data atau keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai penduduk (jumlah, rata-rata umur, distribusinya, presentase penduduk yang buta huruf), statistic personalia (jumlahnya, rata-rata masa kerja, rata-rata jumla angota keluarga, persentase yang sarjana), dan sebagainya.
Dalam arti luas, statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan/pengelompokkan, penyajian, dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas. Pengertian ini merujuk pada istilah statistics yang biasanya diterjemahkan dengan istilah statistika.
Menurut Sudjana (1991 : 3), statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan bahan-bahan atau keterangan, pengolahan serta penganalisisannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan penganalisisan yang dilakukan.
B.       Istilah-istilah dalam Statistika
  • Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili populasinya.
  • Karakteristik
Karakteristik adalah ciri yang membedakan satu objek penelitian dengan objek penelitian yang lain. Contohnya adalah jika kita mengamati pipa, maka karakteristik yang bisa kita lihat pada pipa adalah diameternya, ketebalan pipanya, warnanya dan sebagainya.
  • Variabel
Variabel adalah karakteristik yang menghasilkan pengukuran. Contohnya adalah diameter pipa adalah variabel karena diameter bisa menghasilkan pengukuran.
  • Data
Data adalah hasil pengukuran yang bisa memberikan gambaran suatu keadaan.

C.      Pembagian Dalam Statistik
  • Statistika Deskriptif (descriptive statistics) bagian dari ilmu statistik hanya terbatas untuk menggambarkan dan mendeskripsikan serta menganalisis suatu kelompok yang menjadi objek penelitian tanpa melakukan gene-ralisasi atau melakukan penarikan kesimpulan  atau inferensi tentang kelompok yang lebih besar. Statistik deskriptif juga disebut statistikdeduktif
  • Statistika Induktif atau Statistika Inferensi (Inferntial Statistics). Jika sebuah sampel yang representatitive diambil dari suatu populasi, menunjukkan  adanya sifat/karakteristik yang ada pada sampel tersebut, maka kesimpulan tentang populasi dapat ditarik dari analisis sampel tersebut.

D.      Landasan Kerja Statistika
  • Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-macam.
  • Reduksi. Memberikan kesempatan pada penyelidik untuk menyelidiki hanya sebagian dari seluruh gejala atau kejadian yang hendak diselidiki (Penelitian Sampling).
  • Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagian dari seluruh peristiwa/kejadian yang jendak diteliti, namun kesimpulan dari penelitian akan diperuntukan bagi keseluruhan kejadian/peristiwa atau gejala yang hendak diambil.
E.       Karakteristik Pokok Statistika
Menurut Riduwan, dkk (2007 : 6), bahwa karakteristik atau ciri pokok statistik sebagai berikut :
1. Statistik bekerja dengan angka.
Angka-angka ini dalam statistik mempunyai dua pengertian, yaitu :
a)   Angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi  dan angka statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa  data statistik adalah data kuantitatif. Contoh : Jumlah pegawai Pemda Provinsi Papua, Jumlah dosen Universitas Cenederawasih, jumlah anggota MPR / DPR dan lain sebagainya.
b)  Angka statistik  sebagai  nilai mempunyai arti data  kualitatif  yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai kepribadian, nilai kecerdasan  mahasiswa, metode mengajar dosen, kualitas sekoleh, mutu pemberdayaan guru dan lain sebagainya.
2. Statistik bersifat objektif.
Statistik bekerja dengan angka  sehingga mempunyai sifat objektif, artinya  angka ststistik dapat digunakan  sebagai alat pencari fakta, pengungkap kenyataan yang ada  dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menetukan kebijakan sesuai fakta  dan temuannya diungkapkan apa adanya.
3. Statistik bersifat universal (umum).
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu  disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disipilin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.
F.       Esensi Statistika
Ada tiga hal yang sangat penting dari statistika yaitu:
  • Data yang tersedia / data historis.
Merupakan suatu nilai numerik yang diperoleh dari keterangan masa lampau. Diolah menjadi informasi yang nantinya berguna dalam menentukan keputusan.
  • Kriteria Keputusan
Dalam Statistika kita sering dihadapkan pada beberapa pilihan. Masing-masing pilihan memiliki nilai/ manfaat dan konsekuensi yang harus diambil atau dengan kata lain kita harus menentukan keputusan. Dari pilihan-pilihan tersebut akan muncul berbagai kriteria keputusan. Sama halnya dengan pilihan, masing-masing kriteria keputusan memiliki manfaat dan akibat bagi kita.
  • Ada Keputusan

G.      Manfaat dan Kegunaan Statistika
           Statistik dapat digunakan sebagai alat (Riduwan dan Sunarto, 2007)  :
    1. Komunikasi. Adalah sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data statistic atau berupa analisis statistik sehingga beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
    2. Deskripsi. Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur tingkat kelulusan siswa, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan seterusnya.
    3. Regresi. Adalah meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan untuk menghadapi gejala-gejala yang akan datang.
    4. Korelasi. Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu peneltian
    5. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.

H.      Variabel
Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian pendidikan. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Ada juga yang menganggap variabel sebagai gejala sesuatu yang bervariasi. Variabel penelitian dibedakan menjadi:
  1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables). Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
  2. Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables). Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
  3. Variabel Moderator. Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
  4. Variabel Kontrol. Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali, atau variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam penelitian di samping strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan, peneliti juga mempertimbangkan tingkat usia, misalnya kelompok umur tertentu, maka umur dalam penelitia ini dianggap sebagai variabel kendali.
  5. Variabel intervening adalah yang tidak pernah diamati dan hanya disimpulkan berdasarkan pada variabel terikat dan bebas.

I.         Jenis Sampel , Grafik dan Tabel Statistika
  • Jenis Sampel
a)      Acak (Random sampling)
Sampel random  adalah suatu tipe sampling probabilitas, di mana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Dengan teknik semacam itu maka terpilihnya individu menjadi anggota sampel benar-benar atas dasar faktor kesempatan (chance), dalam arti memiliki kesempatan yang sama, bukan karena adanya pertimbangan subjektif dari peneliti.
b)     Sampel Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dori semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor I sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100.
c)      Sampel Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Izin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kouta yang ditentukan.
d)     Sampel Bertingkat
Sampel Bertingkat adalah  teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.
e)      Sampel Luas
Sampel luas / berkelompok adalah proses pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Contoh jumlah anggota pada suatu populasi sebesar 20, dan kita menjadikannya 4 buah kelompok. Dan kita memilih secara acak missal kelompok 3. Maka seluruh karakteristik individu dari kelompok 3 tersebut diambil sebagai sampel.
  • Jenis Grafik
a)      Grafik Garis (line chart)
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.
grafik-garis-line-chart-excel
b)     Grafik Lingkaran (pie chart)
Grafik lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase.
g.lingkaran
c)      Grafik Batang (bar chart)
Grafik batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.
grafik-batang
d)     Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong.
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang-batangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi.
histogram-hasil-ujian-matematika-2742013
e)      Ogive naik dan ogive turun
Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.
ogive naik turun
  • Jenis Tabel
Tabel Referensi dan Tabel Ikhtisar
a)      Tabel Referensi (Referensi Table)
Tabel referensi berfungsi sebagai gudang keterangan karena memberikan keterangan-keterangan yang terperinci (umum) dan disusun khusus untuk kepentingan referensi sehingga disebut juga tabel umum(general table). Dalam laporan-laporan, tabel referensi pada umumnya diletakkan dalam halaman tambahan (appendix/lampiran). Contoh: Tabel-tabel dalam laporan referensi.
tabel-referensi
b)      Tabel Ikhtisar (Summary Table)
Tabel ikhtisar disebut juga tabel naskah (text table), umumnya berbentuk singkat, sederhana dan mudah dimengerti. Tabel ikhtisar seringkali diperoleh dari tabel referensi atau didasarkan pada tabel ikhtisar lainnya. Tabel ikhtisar memiliki fungsi untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil penelitian/observasi.
tabel ikhtisar
Tabel Menurut Karakteristik Data
Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data. Ada tiga jenis tabel yaitu:
  • Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu kategori atau karakteristik data.
  • Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori atau dua karakteristik.
  • Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukkan tiga kategori atau tiga karakteristik.

Tabel Distributif
Tabel distribusi  adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang sudah dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai dengan nilai frekuensi yang sesuai.
Tabel-Distribusi

  
Daftar Pustaka:
Adiarsa, A. (2012, March 7). Jenis Sampel, Grafik dan Tabel Statistik. Retrieved September 9, 2013, from http://blog.ub.ac.id/adiarsa/2012/03/07/jenis-sampel-grafik-dan-tabel-statistik/
Natalia, S. (2012, December 30). Istilah-Istilah dalam Statistika. Retrieved September 10, 2013, from http://sylvinataliapp.blogspot.com/2012/12/istilah-istilah-dalam-statistika.html
Sudjana. (1991). In Statistika. Bandung: Tarsito.
Suhada, R. (2013, April 16). Manfaat Dan Kegunaan Statistik. Retrieved September 9, 2013, from http://statistikaohim.blogspot.com/2013/04/manfaat-dan-kegunaan-statistik.html
Sumihadi, W. S. (2009, February 3). Pengertian Statistika dan Manfaatnya. Retrieved September 9, 2013, from http://wulansarisumihadi.wordpress.com/
Supranto, J. (2008). In Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Suharyadi, & Purwanto. (2009). In Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Pengertian Variabel dan Jenis-jenis Variabel. (2011, April 24). Retrieved September 9, 2013, from http://penjagahati-zone.blogspot.com/2011/04/pengertian-variabel-dan-jenis-jenis.html

Juga Dapat dilihat disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya Mengharapkan Saran & Kritik Yang Bersifat Konstruktif Untuk Perbaikan Blogger Abang & Ade.